Rabu, 06 Januari 2016

Makalah menyusun daftar pustaka



BAB I
Pendahuluan
1.1           Latar Belakang Masalah
Bagian akhir karangan ilmiah atau reference matter adalah pencantuman sumber bacaan yang terangkum dalam daftar pustaka. Pencantuman sumber bacaan dalam daftar pustaka ini berfungsi sebagai rujukan pada saat Anda menulis karangan ilmiah. Materi ini akan membahas pengertian dan cara pembuatan daftar pustaka yang dilazimkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
1.2           Rumusan Masalah
1.      Cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar?
2.      Unsur  - unsur daftar pustaka?
3.      Keterangan apa saja tentang daftar pustaka?

1.3           Tujuan dan Manfaat
Tujuan ditulisnya makalah ini agar pembaca dapat mengerti bagaimana cara pencantuman sumber bacaan dalam daftar pustaka dalam karangan ilmiah. Manfaat dibuatnya makalah ini agar pembaca dapat menerapkan sistem penulisan sumber bacaan dalam daftar pustaka yang baik dan benar di karangan ilmiah pada saat mengumpulkan tugas, tugas akhir, skripsi, proposal, dll.















Bab II
Landasan Teori

2.1     Pengertian Daftar Pustaka
                    Ketika menulis karangan ilmiah, dengan tujuan memperkuat pendapat kita, tentunya kita akan mencari pendapat-pendapat para ahli yang sesuai dengan bidang kajian untuk dijadikan bahan referensi dan berbagai sumber bacaan, baik itu berupa buku, majalah, surat kabar, maupun jurnal-jurnal ilmiah lainnya. Kemudian, bahan referensi ini harus kita kumpulkan dalam suatu tempat yang dinamakan daftar pustaka. Jadi, daftar pustaa adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.
                        Jika kita sudah mencantumkan sumber bacaan dalam daftar pustaka, pembaca atau dosen pembimbing atau penguji bisa mengetahui sumber bacaan apa saja yang dijadikan patokan kita dalam menulis karangan ilmiah. Selain itu, mereka dapat mengukur kedalam pembahasan masalah ketika mereka membaca daftar pustaka.



















BAB III
Pembahasan
3.1          Cara peulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka banyak ragamnya. Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka yang lazim digunakan dalam penulisan karangan ilmiah.
a.      Tulis tajuk daftar pustaka dengan menggunakan huruf capital di bagian tengah atas
b.      Gunakan alinea menggantung dan menonjol
c.      Jarak spasi setiap baris dalam satu sumber bacaan yang satu dengan yang lainnya adalah satu setengah spasi
d.      Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis, atau nama lembaga yang menerbitkan sumber bacaan, bukan berdasarkan urutan angka atau huruf
e.      Gelar tidak dicanrtumkan
3.2          Unsur- unsur Daftar Pustaka
Berikut adalah susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari bku, artikel, surat kabar, majalah, antologi, website, makalah, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi

DAFTAR PUSTAKA

Penulis. Tahun. Judul Buku. Tempat: Penerbit.
Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Surat Kabar. Tanggal. Tempat.
Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Majalah. Edisi/Nomor (angka romawi)/Tanggal. Tempat.
Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Antologi. Tempat: Penerbit.
Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Alamat Website.
Penulis. Tahun. “Judul Makalah”. Data Publikasi. Tempat.
Penulis. Tahun. “Judul Laporan Tugas Akhir”. Laporan. Tempat: Nama Perguruan Tinggi.
Penulis. Tahun. “JudulSkripsi/Tesis/Disertasi”. Bentuk Karangan. Tempat: Nama Perguruan Tinggi.

3.3          Keterangan  Lain tentang daftar Pustaka
a.      Penulis
Jika sebuah sumber bacaan ditulis oleh pengarang yang memiliki nama tiga unsure, seperti Romeo Andromeda Primakusuma, cara mencantumkan dalam daftar pustaka
      Primakusuma, Romeo Andromeda
Bukan
      Primakusuma, Andromeda Romeo

Kadang – kadanag sebuah buku tidak mencantumkan nama penulisnya. Jika itu terjadi, cantumkan nama lembaga yang menerbitkan buku tersebut. Sebagai contoh Pusat Pembinaan dam Pengembangan Bahasa menerbitkan Kamus Istilah Ekonomi pada 2005 di Jakarta. Cara penulisan dalam daftar pustaka adalah

      Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta.

Atau jika mengambil dari surat kabar atau majalah, cara penulisannya:

Kompas. 2006. “Pesona Negri Singa di Penghujung Tahun”. 8 November. Jakarta.
Femina. 1999. “ Manakah Tipe Cinta Anda”. Nomor 18/XXVII, Mei. Jakarta.

Jika mengambil sumber bacaan dri beberapa buku dan pengarang yang sama, buatlah garis di bagian nama penulis.

Keraf, Gorys. 1980. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.
      Ende: Nusa Indah.
__________. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende: Nusa Indah
__________.1985. Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah
__________. 2003. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia

Selanjutnya, jika nama pengarang dua atau tiga orang, cara pencantuman dalam daftar pustaka yaitu nama pengarang pertama dibalik dan diikuti lambang ‘&’ (dan) diikuti nama pengarang yang kedua dan ketiga tanpa membalik namanya. Jika nama pengarang lebih dari tiga, tulislah dkk. (dan kawan-kawwan) dibelakang nama penulis pertama.
Contoh:

Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.

Luxemburg, Jan Van dkk.. 1989. Tentang Sastra. Terjemahan Achadiati ikram. Jakarta: Intermasa.

b.      Tahun
      Penulisan tahun terbit dicantumkan setelah nama penulis dan diakhiri tanda titik. Masalah yang timbul biasanya ketika Anda mengambil beberapa sumber buku dari pengarang dan tahun yang sama. Tulislah (a) di belakang tahun terbitnya  lebih dahulu dan tulislah huruf (b), (c) dan seterusnya di belakang tahun yang terbit terakhir. Pencantuman huruf di belkang tahun ini berfungsi untuk memudahkan perujukan dalam innote. Perhatikan contoh berikut ini.

1.4             Pendekatan Penelitian
                  Pendekatan yang digunakan dalam peneletian ini adalah sosiologi sastra. Menurut Sapardi Djoko Damono. (1987a:1). Sosiologi sastra adlah ilmu yang membahas hubungan antar pengarang, masyarakat dan karya sastra. Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa melalui sosiologi sastra kita dapat menganalisis ‘Apakah latar belakang social pengarang menentukan isis karangan? Apakah dalam karya-karyanya pengarang mewakili golongannya? Apakah…… (Darmono, 1987b:14)

      Ketika kita akan mengetahui secara lengkap sumber bacaan yang digunakan pada kutipan tersebut, kita akaan mengalami kesulitan jika tidak tercantum huruf a dan b. apakah kedua kutipan tersebut berasal dari buku yang sama atau berbeda. Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihatnya di dalam daftar pustaka.

Damono, Sapardi Djoko. 1987a. Sosiologi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
___________________. 1987b. “Catatan kecil tentang aspek rekreatif sastra popular”. Makalah. Yogyakarta.

      Kemudian, jika kita mengambil beberapa sumber bacaan dari pengarang yang sama dengan tahun yang berbeda-beda, urutkan berdasarkan tahun yang terdahulu dan diikuti dengan sumber bacaan yang tahun terbitnya  terakhir, seperti contoh berikut ini.

Teeuw, A. 1953. Pokok dan Tokoh dalam Kesusastraan Indonesia Baru”. Jakarta: Jajasan Pembangunan.
------------. 1983.  Menilai dan Membaca Sastra. Jakarta: Gramedia
------------. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Wijaya

      Selanjutnya, jika sebuah sumber bacaan tidak mencantumkan tahun terbit, tulislah fase tanpa tahun dan diakhiri dengan tanda titik. Perhatikan contoh ini:

Hertatianto, Indra. Tanpa Tahun. Bangkitnya Wanita Perkasa dalam Perempuan di Titik Nol. Bandung: Karina Widya Loka.

c.      Judul
      Cara Penulisan buku, surat kabar, majalah, antologi, dan website internet menggunakan huruf miring jika memakai computer dan menggunakan huruf tegak dan garis bawah jika memakai mesin tik atau tulisan tangan, sedangkan judul artiekl, makalah, laporan tugas akhir dan skripsi, tesis, dan disertasi ditulis dengan menggunakan tanda petik (“…….”). Perhatikan Contoh berikut ini.

Damono, Sapardi Djojko. 1993. “Pembahasan Awal tentang Sastra Populer”.
      Makalah pada Musyawarah Nasional III dan Pertemuan Ilmiah VI HISKI
      di Yogyakarta.

____________________. 2002. “Ke manakah Perkembangan Sastra kita?”

Dananjaya. 2000. “Roman Pitjisan”. Dalam E. Ulrich Kratz. Sejarah Sastra
      Indonesia Abad XX. Antologi.  Jakarta: Keputukaan Populer Gramedia,
      Yayasan Adikarya IKAPI & The ord Foundation.

Echols, John M. & Hassan Sadily. 1986. Kamus inggris –Indonesia .
      Jakarta:Gramedia.
BAB IV
Penutup

4.1           Kesimpulan



4.2           Saran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar