KONSEP MOTIVASI
Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer :
Teori – teori yang telah diskusikan
dalam bab ini menyampaikan variabel-variabel hasil yang berbeda. Beberapa,
misalnya diarahkan pada penjelasan peputaran karyawan, sementara yang lain
menekankan produktifitas. Teori –teori tersebut berbeda dengan kekuatan
prediktif mereka. Dalam arah ini, kita dapat meninjau sebagian besar teori
motivasi yang sudah ada untuk menentukan relevansi mereka dalam menjelaskan
variabel-variabel dependen kita dan menilai kekuatan prediktif setiap teori.
1.
Teori kebutuhan
Teori ini adalah hirarki
Maslow, ERG, teori kebutuhan McClelland, dan teori dua faktor. Tidak ada
satupun dari teori – teori ini yang mendapatkan dukungan secara luas, meskipun
yang terkuat dari teori – teori ini adalah teori kebutuhan McClelland, terutama
terkait dengan hubungan antara pencapaian tujuan dan produktivitas. Teori
–teori kebutuhan tersebut bukan merupakan penjelasan motivasi yang sangat
valid.
2.
Teori Penentuan Tujuan
Teori ini merupakan sedikit
perselisihan bahwa tujuan tujuan yang jelas dan sulit akan menghasilkan tingkat
produktivitas pegawai yang lebih tinggi. Bukti ini membuktikan kesimpulan bahwa
teori penentuan tujuan memberikan salah satu penjelasan yang lebih kuat dari
variabel dependen ini. Tetapi teori tersebut tidak terkait dengan
ketidakhadiran, perputaran pegawai atau kepuasan.
3.
Teori Penguatan
Teori ini mempunyai rekor
yang mengesankan untuk memprediksi faktor-faktor seperti kualitas dan kuantitas
pekerjaan, ketekunan usaha, ketidakhadiran, kelambatan dan angka kecelakaan.
Teori ini tidak banyak memberikan tentang kepuasan karyawan atau keputusan
untuk berhenti dari pekerjaan.
4.
Teori Keadilan Organisasional
Teori keadilan juga
berhubungan dengan variabel produktifitas, kepuasan, ketidakharian, dan
perputaran karyawan. Namun yang paling kuat adalah memberikan cetusan untuk
penelitian mengenai keadilan organisasional yang mempunyai lebih banyak
dukungan dalam literatur.
5.
Teori harapan
Teori ini terbukti memberikan
sebuah penjelasan yang relatif kuat mengenai produktifitas karyawan,
ketidakhadiran karyawan, dan perputaran karyawan. Tetapi di asumsikan bahwa
karyawan memiliki sedikit balasan dalam keleluasan keputusan mereka. Ada banyak
asumsi sama dengan yang dibuat model rasional tentang pembuatan keputusan
individual dan teori ini berfungsi untuk membatasi penerapannya.
MEMAHAMI KERJA TIM
Memahami
Kerja Tim
1. Mengapa
Memiliki Tim Menjadi Sangat Populer
Sebagaimana
organisasi telah melakukan restrukturisasi diri mereka sendiri untuk bersaing
dengan lebih efektif dan efisien, mereka telah beralih kepada tim sebagai cara
yang baik untuk memanfaatkan talenta karyawan. Tim yang lebih fleksibel dan
responsive terhadap perubahan kerja daripada departemen yang tradisional atau bentuk
lain dari pengelompokan yang bersifat permanen.
2. Perbedaan
Antara Kelompok dan Tim
Kelompok
sebagai dua individu atau lebih, yang berinterkasi dan saling bergantung, yang
dating bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Kelompok kerja adalah kelompok
yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan
untuk membantu setiap anggota yang bekerja di dalam area tanggung jawabnya.
Sebaliknya tim kerja menghasilkan sinergi positf melalui upaya yang
terkoordinasi, upaya individu akan menghasilkan level kinerja yang lebih yang
lebih besar dari pada jumlah input individu tsersebut.
3. Tipe
Tim
Tim
dapat membuat produk, memberikan jasa, menegosiasikan kesepakatan,
mengoordinasikan proyek, menawarkan saran, dan mengambil keputusan. Empata tipe
umum dari tim dalam organisasi:
1.
Tipe pemecahan
permasalahan
Kelompok
yang terdiri atas 5 hingga 12 karyawan dari departemen yang sama yang bertemu
selama beberapa jam setiap minggu untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan
kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
2.
Tim kerja yang dikelola
sendiri
Tim
kerja yang di kelola sendiri adalah kelompok para karyawan (biasanya jumlahnya
10 hingga 15) mengerjakan yang sangat terkait dengan pekerjaan yang saling
tergantung dan mengambil banyak tanggung jawab supervisor. Biasanya tugas-tugas
ini adalah merencanakan dan menjadwalkan kerja, member tugas kepada para
anggota, mengambil keputusan operasional, mengambil tindakan atas permasalahan,
serta bekerja dengan para pemasok dan konsumen.
3.
Tim fungsional silang
Para
karyawan dari level hierarki yang kira-kira sama, tetapi dari area kerja yang
berbeda, yang dating bersama-sama untuk menyelesaikan suatu tugas. Tim
fungsional silang merupakan suatu sarana efektif yang memungkinkan orang-orang
dari area yang beragam di dalam atau bahkan di antara organisasi untuk saling
bertukar informasi. Mengembangkan gagasan-gagasan baru, memecahkan
permasalahan, dan mengoordinasikan proyek-proyek yang rumit.
4.
Tim virtual
Tim
yang di gambarkan dalam pembahasan sebelumnya melakukan pekerjaan dengan
bertatapan muka. Tim virtual menggunakan teknologi computer untuk mempersatukan
secara fisik para anggota yang tersebar dari mencapai tujuan umum.
5.
System multitim
Tipe
tim yang telah kita gambarkan sejauh ini umumnya lebih kecil, tim yang berdiri
sendiri, meskipun aktivitas-aktivitas mereka terkait dengan tujuan yang lebih
luas dari organisasi. Semakin tugas menjadi lebih runit, maka tim seringkali
menjadi lebih besar. System multitim merupakan suatu pengunpulan dua atau lebih
tim yang saling bergantung yang berbagi tujuan dari atasan.
4. Menciptakan
Tim –Tim yang Efektif
Ø
Konteks: Apa
faktor-faktor yang menentukan apakah tim dapat berhasil atau tidak
·
Sumber daya yang
memadai
·
Kepemimpinan dan
struktur
·
Iklim kepercayaan
·
Evaluasi kinerja dan
system pemberian imbalan
Ø
Komposisi tim
·
Kemampuan dari para
anggota
·
Kepribadian para
anggota
·
Alokasi aturan
·
Keragaman para anggota
·
Besarn tim
·
Pilihan anggota
Ø
Proses tim
·
Rencana dan tujuan umum
·
Tujuan yang spesifik
·
Keberhasilan tim
·
Mental model
·
Level konflik
·
Kemalasan sosial
5. Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim
Ø Pemilihan:
Merekrut para pemain tim
Ø Pelatihan:
Menciptakan para pemain tim
Ø Pemberian
Imbalan: Menyediakan insentif agar menjadi seorang pemain tim yang baik
2. Wapada!
Tim Tidak Selalu Merupakan Jawaban
Kerja tim
memerlukan lebih banyak waktu dan sering kali lebih banyak sumber daya daripada
kerja individu. Tim meningkatkan tuntutan yang berkomunikasi, pengelolaan
konflik, dan pertemuan untuk dilaksanakan. Dengan demikian manfaat dari menggunakan
tim harus melebihi biayanya, dan hal itu tidak selalu kasusnya.
Bagaimana anda
dapat mengetahui apakah pekerjaan dari kelompok anda akan menjadi lebih baik
untuk dilakukan dalam tim? Anda dapat menerapkan tiga tes. Pertama, apakah
pekerjaan itu lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang. Kedua, apakah
pekerjaan akan menciptakan tujuan yang umum atau menetapkan tujuan bagi
orang-orang didalam kelompok yang lebih banyak dari pada tujuan individu secara
keseluruhan. Ketiga, menentukan apakah para anggota kelompok saling bergantung
atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar